ONELI – Bencana alam kembali melanda Indonesia, kali ini menimpa Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Longsor yang terjadi pada Rabu (4 Desember 2024) menyebabkan lima orang tewas dan tujuh lainnya masih hilang. Bencana ini menimbulkan duka mendalam bagi masyarakat setempat dan menjadi perhatian nasional.

Detail Kejadian

Longsor terjadi sekitar pukul 04.00 WIB di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan. Bencana ini menimpa satu keluarga yang tinggal di rumah tersebut, di mana empat dari lima korban adalah anak-anak. Longsor ini terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut selama dua hari berturut-turut.

Korban Tewas

Berikut adalah identitas korban yang telah ditemukan meninggal dunia:

  1. Aden Dafa (11 tahun), warga Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan.
  2. Ade Wahyu (11 tahun), warga Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan.
  3. Elma Ayunda (27 tahun), warga Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan.
  4. Sahroni (47 tahun), warga Kampung Ciawi Tali, Desa Loji, Kecamatan Simpenan.
  5. Dadang (65 tahun), warga Kampung Ciemas, Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas.

Korban Hilang

Sementara itu, tujuh orang masih dinyatakan hilang dan belum ditemukan. Mereka adalah:

  1. Siti Hamidah (8 tahun), warga Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan.
  2. Ros (63 tahun), warga Kampung Cipari, Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud.
  3. Satu orang warga Desa Bangbayang, Tegalbuleud, identitas belum diketahui.
  4. Satu orang warga Desa Bangbayang, Tegalbuleud, identitas belum diketahui.
  5. Euis (80 tahun), warga Kampung Cibeureum, Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud.

Upaya Pencarian dan Evakuasi

Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, dan relawan setempat terus melakukan pencarian dan evakuasi korban. Namun, upaya ini terkendala oleh kondisi medan yang sulit dan potensi longsor susulan. Cuaca ekstrem dengan curah hujan yang tinggi juga membuat proses pencarian menjadi lebih sulit dan berbahaya.

Dampak Bencana

Selain korban jiwa, bencana ini juga menyebabkan kerusakan infrastruktur dan rumah warga. Sebanyak 1.487 KK/3.497 jiwa terdampak, 389 KK/1.400 jiwa mengungsi, dan 589 unit rumah rusak. Akses jalan dan jembatan yang putus membuat alat berat sulit masuk ke lokasi bencana.

Status Tanggap Darurat

Pemerintah daerah telah menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari ke depan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan segera melapor jika melihat tanda-tanda longsor di wilayahnya. Pihak berwenang terus memperbarui data korban dan kerugian akibat bencana ini.

Kesimpulan

Tragedi longsor di Kampung Cisarakan, Sukabumi, adalah peristiwa yang sangat menyedihkan dan memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Upaya pencarian dan evakuasi terus dilakukan meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan. Semoga para korban yang hilang segera ditemukan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk mengatasi dampak bencana ini dan mencegah terjadinya bencana serupa di masa depan.

You May Also Like

More From Author