ONELI – Kejadian tragis menimpa seorang gadis ABG (Anak Baru Gede) berusia 16 tahun di Pontianak, Kalimantan Barat. Gadis malang ini diperkosa oleh temannya sendiri, DN (21), dan seorang sekuriti berinisial IV (24), di dalam kantor tempat pelaku bekerja. Aksi bejat ini dilakukan dengan modus mengajak korban berteduh dari hujan.
Kronologi Kejadian
Kejadian ini bermula pada Jumat (29/11) sekitar pukul 01.50 WIB. Korban dan DN, yang baru dikenalnya, sedang nongkrong di luar ketika tiba-tiba hujan turun. DN kemudian mengajak korban ke kantor tempat dia bekerja di Kecamatan Pontianak Kota. Sesampainya di sana, mereka bertemu dengan IV, teman DN yang bekerja sebagai sekuriti di kantor tersebut.
IV mengajak DN dan korban berteduh di dalam kantor. Namun, di dalam kantor, DN mengajak korban naik ke lantai dua. Di sana, korban dipaksa melakukan hubungan suami istri dengan bujuk rayuan oleh DN. Setelah itu, aksi DN dilihat oleh IV, yang kemudian juga memperkosa korban di toilet kantor.
Upaya Pelarian Korban
Setelah diperkosa oleh IV, korban berusaha melarikan diri dan meminta pertolongan. Namun, pelaku mengunci gerbang kantor, sehingga korban terpaksa memanjat pagar dan kabur. Korban kemudian berlari ke kafe yang tidak jauh dari kantor tersebut dan menceritakan peristiwa yang dialaminya kepada salah satu karyawan kafe.
Korban didampingi oleh karyawan kafe tersebut untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Pontianak. Kedua pelaku, DN dan IV, akhirnya ditangkap dan mengakui perbuatannya setelah dilakukan interogasi.
Tanggapan Polisi
Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Antonius Trias, mengatakan bahwa kedua pelaku sudah diamankan dan mengakui perbuatannya. “Kedua pelaku sudah kita amankan, saat dilakukan interogasi para pelaku mengakui perbuatannya,” ujar Antonius kepada detikcom, Sabtu (7/12/2024).
Dampak Psikologis pada Korban
Kejadian ini tentu saja meninggalkan trauma yang mendalam bagi korban. Korban tidak hanya mengalami kekerasan fisik, tetapi juga kekerasan psikologis yang bisa berdampak jangka panjang. Dukungan dari keluarga, teman, dan pihak berwenang sangat diperlukan untuk membantu korban melewati masa-masa sulit ini.
Kesimpulan
Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya kehati-hatian dan kewaspadaan dalam berinteraksi dengan orang baru. Modus yang digunakan oleh pelaku, yaitu mengajak berteduh dari hujan, adalah modus yang cukup umum dan sering tidak menimbulkan kecurigaan. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk selalu waspada dan tidak mudah percaya dengan ajakan dari orang yang baru dikenal.
Pihak berwenang juga harus terus meningkatkan upaya pencegahan dan penindakan terhadap kasus-kasus serupa. Hukuman yang setimpal bagi pelaku diharapkan dapat memberikan efek jera dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.