ONELI – Wacana untuk memberlakukan libur sekolah selama sebulan penuh selama bulan Ramadan 2025 telah mencuat dan menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Muhammad Syafi’i memberikan respons mereka terkait wacana ini. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai respons Menag dan Wamenag terhadap wacana libur sekolah selama Ramadan.

Respons Menag Nasaruddin Umar

Menag Nasaruddin Umar mengakui bahwa wacana libur sekolah selama sebulan penuh di bulan Ramadan memang sedang dipertimbangkan. Namun, ia menekankan bahwa hal ini masih dalam tahap wacana dan belum ada keputusan final. Nasaruddin menjelaskan bahwa di lingkungan Kementerian Agama, khususnya di pondok pesantren, libur selama Ramadan sudah menjadi praktik yang umum.

“Ya, sebetulnya sudah warga Kementerian Agama khususnya di Pondok Pesantren itu libur,” kata Nasaruddin kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024).

Namun, untuk sekolah-sekolah umum dan madrasah, wacana ini masih dalam tahap diskusi. Nasaruddin berharap bahwa apapun keputusannya, yang terpenting adalah kualitas ibadah selama bulan Ramadan.

“Yang jelas bahwa libur atau tidak libur, sama-sama kita berharap berkualitas ibadahnya. Ramadan itu adalah konsentrasi bagi umat Islam, dan yang non-Muslim, mari kita saling menghargai,” tambahnya.

Respons Wamenag Muhammad Syafi’i

Wamenag Muhammad Syafi’i juga mengakui adanya wacana untuk memberlakukan libur sekolah selama sebulan penuh di bulan Ramadan. Ia menyatakan bahwa wacana ini memang ada, meskipun belum menjadi pembahasan resmi di internal pemerintah.

“Udah ada wacananya,” kata Romo Syafi’i saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/12/2024).

Syafi’i menegaskan bahwa wacana ini belum dibahas lebih lanjut, tetapi ia mengakui bahwa ada potensi untuk menerapkan libur panjang selama Ramadan seperti yang pernah terjadi di era Presiden ke-4, Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

“Heeh, sudah ada wacana,” kata Wamenag Muhammad Syafi’i singkat saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/12).

Kualitas Ibadah dan Penghargaan terhadap Keragaman

Baik Nasaruddin maupun Syafi’i menekankan pentingnya kualitas ibadah selama bulan Ramadan. Mereka berharap bahwa bulan suci ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh umat Islam untuk meningkatkan kedekatan spiritual dengan Allah SWT. Selain itu, mereka juga menekankan pentingnya saling menghargai antar umat beragama.

“Ramadan kali ini kita berobsesi akan bagaimana Ramadannya berkualitas, bagaimana membikin Ramadan berkualitas ya, mulai dari anak kecil sampai dewasa, kita memikirkan perspektif terhadap masyarakat di Ramadan itu,” jelas Nasaruddin.

Kesimpulan

Wacana libur sekolah selama sebulan penuh di bulan Ramadan 2025 memang sedang dipertimbangkan oleh pemerintah. Namun, hingga saat ini belum ada keputusan final mengenai hal ini. Baik Menag Nasaruddin Umar maupun Wamenag Muhammad Syafi’i menekankan pentingnya kualitas ibadah selama bulan Ramadan dan saling menghargai keragaman di masyarakat. Keputusan akhir mengenai wacana ini masih menunggu pembahasan lebih lanjut di tingkat pemerintah.

You May Also Like

More From Author